Seputarsulutnews.co, Manado – Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, Sulawesi Utara, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menghadiri Ibadah Penghiburan AK (11) Siswa Kelas VI SDN 25 Manado di Rumah Duka Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken. Senin (24/3).
Diketahui bahwa AK (11) meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor terjadi pada Sabtu (22/3) malam pukul 09:30 WITa di Lingkungan IV Kelurahan Bilang, Kecamatan Bunaken.
Ibadah penghiburan ini di hadiri perwakilan Pemkot Manado Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado Steven Tumiwa SPd MPd beserta jajarannya, Kepala Sekolah SDN 25 Elisabeth Sumampouw beserta Kepsek Kepsek Kecamatan Bunaken dan Pdt Ronny Larata STh yang memimpin Ibadah Penghiburan beserta warga setempat.
Dalam sambutan duka Kadis Tumiwa mengatakan bahwa Pemkot Manado Walikota Kota Andrei Angouw dan Wakil Walikota dr Richard Sualang dalam bencana alam selalu melakukan pemantauan dan memerintahkan semua kepala SKPD untuk membantu masyarakat yang berdampak bencana alam.
“Pada saat terjadi bencana alam Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang selalu melakukan pemantauan walaupun hujan keras dan turun langsung melakukan pantauan di lokas, dengan kepedulian masyarakat walikota mengarahkan semua SKPD turun langsung dan memberikan bantuan makanan buat masyarakat muslim nantinya akan melakukan sahur. Semua SKPD langsung melakukan gerak cepat dan salurkan bantuan di Posko bencana Pemkot Manado.” Katanya.
Lanjut Tumiwa Pemerintah Kota Manado selalu mengingatkan bahwa masyarakat kota Manado yang tinggal pinggiran sungai, dan seputaran tebing harus lebih waspada, Pemkot Manado mempunyai tempat posko mengungsi dan lebih baik mengamankan diri sebelum terjadi musibah.
“Pemkot Manado selalu mengingatkan bahwa lebih berhati-hati untuk masyarakat di pinggiran sungai dan bertebing Pemkot Manado menyiapkan posko pengungsian yang sudah menyiapkan makanan, minuman dan juga air bersih yang terdampak banjir dan tanah longsor.” Terangnya.
Terpisah kisah kejadian di ceritakan oleh Opa Korban bahwa usai terjadi bencana, AK sempat dilarikan di Rumah Sakit Siti Maryam tetapi tidak sempat tertolong.
“pada saat evakuasi AK (pa Amel) keluarga berusaha membawa ke Rumah Sakit, tetapi banyak halangan karena banyak jalan tutup karena tergenang air. Tetapi rencana Tuhan berkehendak lain.”Kata Opa Alm. (Alan)