Dibuka Presiden Rusia Vladimir Putin, Gubenur Olly Narasumber Pertemuan Dunia Eurasian Economic Union EAEU – Indonesian 2023, Promosi Potensi Sulawesi Utara

oleh -6757 Dilihat

Manado- Menjadi bagi warga Daerah Nyiur Melambai. Gubernur Sulut Olly Dondokambey, tampail salahsatu pembicara pada pertemuan dunia Eurasian Economic Union EAEU – Indonesian 2023, dibuka Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu 24 Mei 2023.

Orang nomor satu di Sulut itu membahas kepentingan negara, dan ikut membeberkan sumber daya di Provinsi Sulut, sebagaimana program-program digenjot Pemprov Sulut saat ini diantaranya pariwisata dan pendidikan di Sulut.

“Semua sektor yang menjadi program sesuai potensi yang ada di daerah, tentunya itu yang dipresentasikan, seperti pariwisata bahkan pendidikan,” ungkap Gubernur Olly melalui pesan singkat WhatsApp pada wartawan.

Sebelumnya Gubernur Olly Dondokambey berkesempatan melakukan wawancara dengan media Rusia.

Ia menyatakan kesiapan Pemprov Sulut dan seluruh masyarakat untuk menyambut hangat kunjungan wisatawan Rusia ke Bumi Nyiur Melambai.

Uliana Miroshkina, koresponden internasional dari grup media di Rusia Rossiya Segodnya yang mewawancarai langsung Gubernur Olly di Moskow.

Pada kesempatan ini secara eksklusif mengorek misi kunjungan Gubernur Olly ke Moskow Rusia.

Pernyataan yang disampaikan Gubernur Olly disela-sela kunjungan kerjanya di Rusia ini menunjukkan dirinya memiliki kapasitas pemimpin internasional.

Dibukanya kembali jalur penerbangan Rusia ke Indonesia pasca pandemi Covid-19, kata Olly menjadi angin segar bagi kelangsungan pariwisata Sulut.

Kepada koresponden grup media Rossiya Segodnya, Olly menyampaikan bahwa masyarakat Sulut bakal memberikan pengalaman berkesan bagi seluruh wisatawan mancanegara termasuk Rusia.

Makanya secara mendetail Gubernur Olly mengungkapkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) termasuk peluang investasi di Bumi Kawanua.

“Sehingga setelah berlibur di Sulut dan kembali ke negaranya, wisatawan dipastikan akan mengunjungi Sulut kembali. Sekaligus kesempatan ini, menjadi peluang untuk mempromosikan keramahan masyarakat dan keindahan alam Sulut di negaranya.

“Masyarakat Sulawesi Utara akan dengan senang hati menyambut wisatawan dari Russia, Kyrgyz, Armenia, Belarus dan Kazakhstan. Sulawesi Utara memiliki kurang lebih 95 destinasi wisata yang menawarkan pengalaman wisata bahari, pertanian, cagar alam, taman konservasi, olahraga dan adrenalin, religi, sejarah dan budaya. Kesemuanya itu pasti akan memberikan pengalaman yang berkesan kepada wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Utara,” jelas Olly.

Dirinya juga menjamin tidak menerapkan kuota wisatawan Rusia di Sulut, dalam artian tidak ada pembatasan.

“Tidak. Pendekatan yang kami gunakan adalah lebih kepada pembangunan kepariwisataan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Untuk itu kami telah menyiapkan cetak biru pembangunan kepariwisataan pada 95 destinasi wisata di Sulawesi Utara di mana selain kami mengembangkan prasarana dan fasilitas, kami juga melakukan pengendalian pengembangan bagi destinasi yang sudah melampaui ambang batas daya dukung lingkungan melalui penyusunan regulasi perizinan untuk menjaga daya dukung lingkungan,” tukasnya.

Selain pariwisata, Olly juga sempat membahas proyek infrastruktur di Sulut yang menarik untuk investor Rusia.

Olly menjelaskan visi Sulut sebagai pintu gerbang Indonesia di Asia dan Pasifik diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur dan pembangunan kepariwisataan.

“Untuk itu kami menawarkan kesempatan kerjasama investasi di bidang infrastruktur dan kepariwisataan di Sulawesi Utara,” tandasnya.

Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur dan kepariwisataan yang direncanakan antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, KEK Pariwisata Likupang, Kawasan Industri Mongondow, Bitung International Hub Port, Jembatan Bitung-Lembeh, jalan Tol Manado-Amurang, jalur kereta api Manado-Bitung, Manado Outer Ring Road III, dan pengolah sampah menjadi energi listrik.

“Kami berkomitmen untuk memberikan fasilitas pelayanan dan fasilitas fiskal kepada investor yang ingin berinvestasi di Sulawesi Utara. Dalam kurun waktu 2019 hingga 2022 hampir empat miliar US dollar penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing yang masuk ke Sulawesi utara diantaranya sektor pertambangan, real estate, telekomunikasi, listrik, hotel, konstruksi, industri makanan dan industri mineral non logam,” ungkapnya.

Menariknya, Olly juga ditanya koresponden grup media Rossiya Segodnya mengenai kemungkinan kerja sama antara provinsi Sulut dan kota atau wilayah di Rusia.

Menurut Olly, pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu misi utama Pemprov Sulut.

“Untuk itu selain kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, pariwisata dan pemerintahan, kami juga mendorong universitas yang ada di Sulawesi Utara untuk dapat bekerja sama di bidang pendidikan dengan universitas yang ada di kota/wilayah di Rusia,” beber Olly.

“Belum lama ini kami menginisiasi kerja sama pemerintahan dengan Provinsi Anhui di Tiongkok dan kerja sama Pendidikan antara Universitas Sam Ratulangi Manado dan Wuhu Institute of Technology di Anhui. Semoga ke depan dengan hadirnya investasi dari Rusia di Sulawesi Utara, kerjasama di bidang lain dapat terwujud,” terangnya.(wal/*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.