Wagub Kandouw: Jaga Sikap Rendah Hati di Tengah Hegemoni

oleh -230 Dilihat
oleh

Manado – Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven O.E Kandow, meminta jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) untuk selalu rendah hati seperti para penginjil Riedel, Schwarz dan kawan-kawan yang datang menyebarkan Injil ke Tanah Minahasa dengan kerendahan hati.

Hal itu disampaikan Wagub Steven Kandouw saat menghadiri Ibadah Agung Hari Ulang Tahun Ke-88 Gereja GMIM Bersinode Tahun 2022 yang digelar Sinode GMIM di Pohon Kasih Kawasan Megamas Manado, Jumat (30/9/2022).

“Kita tahu persis, tahun 1830 Riedel dan Schwarz, termasuk juga Ulfers dan kawan-kawan datang menyebarkan Injil ke Tanah Minahasa dengan sikap yang sangat “down to earth”, dengan kerendahan hati, yang menjadi salah satu wujud ajaran Kekristenan yang diajarkan oleh Rasul Paulus,” terangnya.

“Mari kita terus jaga kerendahan hati ini, jangan jadi congkak dengan kebesaran kita. Berkat yang Tuhan berikan ini justru harus jadi alat kita dalam bermawas diri,” sambungnya.

Dalam ibadah yang dipimpin oleh Ketua BPMS GMIM Pdt. Hein Arina tersebut, Wagub Kandouw mengatasnamakan Gubernur Olly Dondokambey dan Pemerintah Provinsi Sulut mengucapkan selamat merayakan HUT ke-88 kepada keluarga besar GMIM.

Lebih lanjut Wagub menyampaikan bahwa GMIM saat ini tengah berada di era hegemoni.

“GMIM ada di era hegemoni. Di 7 dari 15 kabupaten/kota se-Sulut, GMIM mendominasi baik dari segi kualitas dan kuantitas, pemerintah maupun gereja,” ucapnya.

Wagub lalu menyebutkan nama-nama sejumlah kepala daerah se-Sulut, beserta wakilnya yang ikut menjadi bagian dalam pelayanan GMIM, termasuk dirinya dalam kapasitasnya sebagai Penatua, dalam tugas menjadi Wakil Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Diakonia BPMS GMIM.

“Ini namanya hegemoni. Yang ibarat (sebuah) mata uang, punya dua sisi yang berbeda. Hegemoni kita (GMIM) di satu sisi adalah kebanggaan, syukur dan berkat yang diberikan Tuhan berikan bagi Sulut. Tapi di sisi yang lain, (hegemoni) ini merupakan tantangan bahkan ancaman untuk kita semua,” jelas Wagub.

“Jadi kalau GMIM tidak bagus, melenceng, tidak kondusif, yang akan merasakan tentunya Sulut, karena lebih dari 70% penduduk Sulut ada di 7 kabupaten/kota (wilayah pelayanan GMIM-red) ini,” tambahnya.

Untuk itu, di momentum perayaan HUT Ke-88 GMIM Bersinode, Wagub mengajak seluruh warga GMIM untuk melakukan kontemplasi, introspeksi dan berkaca dengan keberadaan GMIM yang ada saat ini. Ia mengingatkan, hegemoni GMIM saat ini tidak hanya dilihat dari satu sisi mata uang yang menjadi kebanggaan ataupun kebesaran hati, melainkan juga melihat sisi mata uang lainnya yang harus terus diwaspadai.

Turut dalam ibadah tersebut Ketua TP-PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekretaris TP-PKK Sulut Kartika Devi Kandouw-Tanos, para Bupati/Walikota se-Sulut, jajaran BPMS dan Ketua BIPRA GMIM, serta Ketua TP-PKK Manado Irene Angouw-Pinontoan yang merupakan Ketua Panitia acara.(wal/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.