Komitmen MEMBARA, Pemerintahan TUARI Tuntaskan Pembangunan Jalan Lose

SANGIHE – Pemerintahan TUARI (Thungari-Bulahari) terus membuktikan komitmennya dalam Membangun Bersama Rakyat. Beberapa persoalan penting yang menyangkut pelayanan masyarakat secara umum mulai dituntaskan satu persatu.
Dalam masa pemerintahan selama tujuh bulan berjalan ini, keduanya mulai mematahkan ekspektasi publik secara khusus para lawan politik yang masih menganggap remeh akan style kepemimpinan dari dua putra daerah ini.
Meski ditengah keterbatasan anggaran karena efisiensi, Thungari yang notabene memiliki basic seorang ekonom; mulai menginventarisasi hal-hal yang sepatutnya diutamakan untuk kepentingan masyarakat secara umum.
Beberapa persoalan di daerah yang selama ini menjadi perhatian masyarakat namun tidak pernah mendapatkan penyelesaian kini diatensi oleh pemerintah di bawah kepemimpinan TUARI.
Dalam kurun waktu 7 bulan sejak dilantik, tercatat ada beberapa hal penting yang mulai dikerjakan; sebut saja pembangunan GOR (Gelanggang Olahraga) di Kelurahan Manente yang pembangunannya mangkrak, padahal sudah menelan biaya puluhan miliar rupiah; kinipun mulai dilanjutkan pembangunannya untuk generasi muda yang membutuhkan sarana prasarana olahraga. Tunjangan Kinerja ASN tahun 2024 untuk 4 bulan yang belum dibayarkan pada tahun tersebut kini mulai dibayar perlahan karena bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan pegawai, meski harus mengorbankan fasilitas kendaraan dinas.
Proyek pembangunan rumah singgah bagi warga pulau perbatasan akan tetap dibangun meskipun harus mencari lokasi alternatif lain dikarenakan adanya penolakan dari segelintir oknum yang tidak mengindahkan hal tersebut. Terbaru saat ini, keluhan masyarakat perihal poros Jalan Lose sepanjang 150 meter yang belum sepenuhnya diselesaikan karena terkendala izin kawasan hutan lindung; telah diupayakan mendapat persetujuan dan pembangunannya kini mulai dikerjakan demi kelancaran aktivitas masyarakat.
Proses pekerjaan Ground Breaking Poros jalan Lenganeng-Bowongkulu, di Puncak Lose ini dihadiri langsung oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari sebagai bukti keseriusannya terhadap proyek pembangunan jalan tersebut.
“Pembangunan poros jalan Lenganeng-Bowongkulu ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu masyarakat. Mengingat masyarakat Sangihe telah menunggu selama 8 tahun sejak dibukanya jalan tersebut. Dan hari ini merupakan momen penting dalam perjalanan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, sebab jalan ini adalah jalur strategis yang telah lama dinantikan pembangunannya oleh masyarakat. Jalan ini berada pada kawasan hutan lindung, sehingga membuat proses perencanaan dan perizinannya menjadi hal yang tidak mudah,” jelas Thungari. Jumat, 3 Oktober 2025.
Thungari juga menyampaikan bilamana dibutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk melakukan koordinasi lintas sektor secara konsisten. Namun berkat kerja keras, semangat dan dedikasi jajaran ASN yang tergabung tim kerja pengurusan permohonan penggunaan kawasan hutan( PPKH) Kabupaten Kepulauan Sangihe, seluruh tahapan dapat diselesaikan hanya dalam waktu 5 bulan.
“Kita semua mengetahui bahwa pembangunan jalan merupakan salah satu prioritas utama pemerintah daerah. Karena jalan bukan hanya sekadar penghubung antar wilayah, melainkan urat nadi perekonomian yang mampu memperlancar angkutan barang, jasa dan manusia,” ujarnya.
Melalui momentum ini, kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintahan TUARI terus meningkat. Bahkan sebagian besar kini mulai memonitoring dan menanti akan hal apa saja yang bisa dilakukan oleh kedua putra daerah ini, meski dalam keterbatasan anggaran yang ada.***