Hari Ini Ribuan Umat Katolik Ikut Kirab Salib Yubileum dan Perayaan 5 Tahun Episcopal Uskup Manado

oleh -138 Dilihat
oleh

Manado- Sekitar 2.500 umat dari berbagai Paroki di Keuskupan Manado dan unsur Legio Christi (LC) Keuskupan Manado akan menghadiri puncak perayaan Pesta Salib Suci. Kegiatan yang digelar, Rabu (14/09/2022) hari ini digelar di Kompleks Emmanuel Amphitheatre di Desa Lotta, Kecamatan Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara.

Kegiatan diawali dengan prosesi kirab Salib Yubileum yang akan melibatkan sekitar 1.374 personil LC dari 40 Paroki di Keuskupan Manado pada pukul 13.00 Wita. Tepat pukul 15.00 Wita, Salib Yubileum akan diarak dari gedung Keuskupan Manado di Jalan Sam Ratulangi Manado menuju Kompleks Emmanuel Amphitheatre di Desa Lotta, Kecamatan Pineleng. Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Esthepanus Rolly Untu, MSC akan mengikuti prosesi Salib Yubileum.

“Sebanyak 75 Salib mewakili jumlah Paroki di Keuskupan Manado, 12 Salib mewakili semua Lembaga Hidup Bakti yang berkarya di Keuskupan Manado, serta 9 Bendera merah-putih dan 9 bendera putih-kuning yang mewakili jumlah KEVIKEPAN di Keuskupan Manado akan diarak,” jelas Pastor Rhein Saneba, Pr selaku Ketua Tim Kerja Perayaan Pesta Salib Suci.

Pastor Rhein menjelaskan, kendaraan yang akan disiapkan mengawal Salib Yubileum hingga di pertigaan Tugu Imam Bonjol. Selanjutnya Salib akan diarak berjalan kaki dikawal ribuan anggota LC menuju kompleks Emanuel Amphitheatre di Desa Lotta.

“Untuk kirab Salib ini, kami akan menyediakan 1 unit mobil komando terbuka yang akan membawa Salib Yubileum, 1 unit mobil tertutup milik Legio Christi, 6 unit mobil pengiring, 30 motor pengiring serta 1 unit mobil ambulance di area seputaran Gedung Keuskupan Manado,”ucapnya Vincentius Mamarodia selaku Koordinator Pengurus Harian Legio Christi Keuskupan Manado.

Prosesi Salib Yubileum dilaksanakan dalam rangka Pesta Salib Suci akan dirangkaikan dengan perayaan 5 Tahun Pentahbisan Mgr. Benedictus Esthepanus Rolly Untu, MSC sebagai Uskup Manado. Puncak Perayaan ini akan ditandai dengan Perayaan Ekaristi yang akan mengkolaborasikan unsur inkulturasi Minahasa dan dipimpin langsung oleh Uskup Manado bersama sejumlah Pastor di Keuskupan Manado di Gedung Emmanuel Amphitheatre Lotta.

Sesudah perayaan Ekaristi ini akan digelar pentas Budaya yang dikemas sedemikian rupa dari beberapa Paroki yang ada di Keuskupan Manado.

“Pentas Budaya ini bertujuan menampilkan hasil kreativitas dari umat beberapa paroki dalam ragam vocal dan tarian,” imbuh Joudy Aray praktisi budaya Minahasa.

Kegiatan yang baru pertama kalinya digelar ini, diharapkan menjadi sarana yang dapat memicu keterlibatan umat Kesukupan Manado secara lebih luas. Menampilkan berbagai kreasi budaya masing-masing guna ditampilkan secara reguler di Gedung Amphitheatre.

“Kita berharap event ini ke depan akan mejadi Event Tahunan, sehingga dapat menjadi ajang bagi umat Keuskupan Manado yang tersebar di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah ini dapat mengeksplor budaya selain Minahasa juga budaya Flores bagi kelompok umat dari Etnis Flores serta etnis lainnya termasuk dari etnis Kaili di Palu dan etnis Mori di Poso untuk ditampilkan budaya mereka yang diracik sedemikian rupa sehingga ini semua dapat menambah khazanah budaya dalam beriman Kristiani di Keuskupan Manado,” tandas Pastor Rhein Saneba yang juga VIKEP di KEVIKEPAN Tombulu.(wal/*)Manado- Sekitar 2.500 umat dari berbagai Paroki di Keuskupan Manado dan unsur Legio Christi (LC) Keuskupan Manado akan menghadiri puncak perayaan Pesta Salib Suci. Kegiatan yang digelar, Rabu (14/09/2022) hari ini digelar di Kompleks Emmanuel Amphitheatre di Desa Lotta, Kecamatan Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara.

 

Kegiatan diawali dengan prosesi kirab Salib Yubileum yang akan melibatkan sekitar 1.374 personil LC dari 40 Paroki di Keuskupan Manado pada pukul 13.00 Wita. Tepat pukul 15.00 Wita, Salib Yubileum akan diarak dari gedung Keuskupan Manado di Jalan Sam Ratulangi Manado menuju Kompleks Emmanuel Amphitheatre di Desa Lotta, Kecamatan Pineleng. Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Esthepanus Rolly Untu, MSC akan mengikuti prosesi Salib Yubileum.

 

“Sebanyak 75 Salib mewakili jumlah Paroki di Keuskupan Manado, 12 Salib mewakili semua Lembaga Hidup Bakti yang berkarya di Keuskupan Manado, serta 9 Bendera merah-putih dan 9 bendera putih-kuning yang mewakili jumlah KEVIKEPAN di Keuskupan Manado akan diarak,” jelas Pastor Rhein Saneba, Pr selaku Ketua Tim Kerja Perayaan Pesta Salib Suci.

 

Pastor Rhein menjelaskan, kendaraan yang akan disiapkan mengawal Salib Yubileum hingga di pertigaan Tugu Imam Bonjol. Selanjutnya Salib akan diarak berjalan kaki dikawal ribuan anggota LC menuju kompleks Emanuel Amphitheatre di Desa Lotta.

 

“Untuk kirab Salib ini, kami akan menyediakan 1 unit mobil komando terbuka yang akan membawa Salib Yubileum, 1 unit mobil tertutup milik Legio Christi, 6 unit mobil pengiring, 30 motor pengiring serta 1 unit mobil ambulance di area seputaran Gedung Keuskupan Manado,”ucapnya Vincentius Mamarodia selaku Koordinator Pengurus Harian Legio Christi Keuskupan Manado.

 

Prosesi Salib Yubileum dilaksanakan dalam rangka Pesta Salib Suci akan dirangkaikan dengan perayaan 5 Tahun Pentahbisan Mgr. Benedictus Esthepanus Rolly Untu, MSC sebagai Uskup Manado. Puncak Perayaan ini akan ditandai dengan Perayaan Ekaristi yang akan mengkolaborasikan unsur inkulturasi Minahasa dan dipimpin langsung oleh Uskup Manado bersama sejumlah Pastor di Keuskupan Manado di Gedung Emmanuel Amphitheatre Lotta.

 

Sesudah perayaan Ekaristi ini akan digelar pentas Budaya yang dikemas sedemikian rupa dari beberapa Paroki yang ada di Keuskupan Manado.

 

“Pentas Budaya ini bertujuan menampilkan hasil kreativitas dari umat beberapa paroki dalam ragam vocal dan tarian,” imbuh Joudy Aray praktisi budaya Minahasa.

 

Kegiatan yang baru pertama kalinya digelar ini, diharapkan menjadi sarana yang dapat memicu keterlibatan umat Kesukupan Manado secara lebih luas. Menampilkan berbagai kreasi budaya masing-masing guna ditampilkan secara reguler di Gedung Amphitheatre.

 

“Kita berharap event ini ke depan akan mejadi Event Tahunan, sehingga dapat menjadi ajang bagi umat Keuskupan Manado yang tersebar di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah ini dapat mengeksplor budaya selain Minahasa juga budaya Flores bagi kelompok umat dari Etnis Flores serta etnis lainnya termasuk dari etnis Kaili di Palu dan etnis Mori di Poso untuk ditampilkan budaya mereka yang diracik sedemikian rupa sehingga ini semua dapat menambah khazanah budaya dalam beriman Kristiani di Keuskupan Manado,” tandas Pastor Rhein Saneba yang juga VIKEP di KEVIKEPAN Tombulu.(wal/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.