Oktober 7, 2025
IMG-20201113-WA0079

SUARASULUT.COM,BOLTIM — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boltim gelar Debat publik Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), diikuti pasangan calon nomor 1 Amalia R. Landjar (ARL) dan Uyun Kunaifi Pangalima (UKP), paslon nomor urut 2 Sam Sahrul Mamonto (SSM) dan Oskar Monoppo (OPPO) serta paslon nomor urut 3 Suhendro Boroma (SB) dan Rusdi Gumalangit. Debat perdana ini pasangan SBRG unggul dari semua. Baik cara penyampaian maupun data dan konsep yang akan membawa Boltim hebat.

Debat putaran pertama dilaksanakan di Hotel Mercure Kabupaten Minahasa. Sebelum debat moderartor menyampaikan tata tertib pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Boltim. Dan masing- masing Paslon memaparkan Visi Misi.

Paslon nomor urut satu menegaskan pendididikan merupakan salah satu indikator mengukur indeks, mengukur pemabangunan Manusia atau IPM. Akan tetapi data menunjukan data IPM di Boltim masih rendah atau di angka 65,21 memliki ranking ke 14 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan di prahadapkan sarana fasiliatas dan sarana pembelajaran yang terbatas. Apalagi, dengan kondisi covid-19 guru dan siswa menguasai teknologi pembelajaran.

Sementara Paslon nomor 2 Sam Sahrul Mamonto Mengatakan, masalah mendasar pendidikan di Boltim adalah rasio guru dan murid ini sangat jauh. Seharusnya ini satu guru mengajari 15 atau 17 murid dan tentu rasio itu terlalu banyak untuk satu guru.

“Dan tentu kedepan kami, bagaimana melakukan, penambahan untuk guru yang terutama pendidikan yang jelas. Selain itu, dengan tenaga kontrak melalui lewat tenaga honorer, yang memang mereka adalah guru. Nah, mungkin akan meningkatkan pendidikan terhadap murid-murid,” kata Sahrul.

Lanjutnya, sedangkan di Boltim ini, akan tetpapi secara Nasional yaitu 10% total APBD, di anggarkan di pendidikan, tentunya besar. Sebab, tidak semua 10% anggaran itu, tempat kursus di sekolah itu dan pada akhrinya lahan-lahan di Sekolah di tempatkan bangunan-bangunan pada akhirnya tidak bisa digunakan.

“Akan tetapi bagaimana, untuk memberikan pendidikan pada guru mengikuti sertakan pelatihan. Agar benar guru itu, mempunyai kemampuan luar biasa untuk dapat mendidik Anak-anak itu, problem yang utama di Boltim,” ungkapnya.

Paslon nomor urut 3 Sehendro Boroma menangapi pertanyaan tersebut, mengatakan Boltim IPM nya 14 se Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) nomor 4 Se Boltim dengan angka 65,2.

“Karena itu sektor pendidikan begitu penting di Boltim, tentunya kami inginkan mewujudkan, ada 7 Sekolah unggulan di setiap Kecamatan dan 3 Sekoalah unggulan di wilayah se Boltim,” tegas Suhendro.

“Oleh kerena itu, sebetulnya bukan kesediaan guru. Sebab, kalau rasio guru, sudah sangat baik SD 12,7 dan SMP 8,3. Jadi, setiap guru melayani 8 murid di SMP serta SD, 12,7 pada prinsipnya itu pemertaaan melainkan bukan jumlahnya dan yang terpenting kesejahteraan guru,”ungkapnya.

Lain halnya Paslon nomor urut 1 Uyun Kunaifi Pangalima, untuk menanggapi pertanyaan numor urut 2, kalaupun soal data ditampilkan, Boltim memiliki IPM ke 14 di Sulut. Dan persoalannya adalah data. Mestinya, perhitungan IPM itu, dikaitakan dengan data berkembang atau data terupdate di ambil dari Desa kemudian Kecamatan dan di kolaborasi Dinas Pendidikan serta di ajukan ke Bappeda kemudian di jadikan item penentu kebijakan pemerintahan.

“Sehingga, persoalan 14% kalau data valid dari Desa, Dinas Pendidikan. Maka, posisi ini akan terdongkrak sebenarnya, meningkatkan IPM itu, kalau ditentukan sarana itu benar, dan sarana di Boltim di kolaborasi dengan kebijakan Pemerintah, baik itu, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa. Kerena, hari ini Pemerintah Desa membantu pemerintah Kabupaten, menggenjot kegiatan pendidikan ketersediaan PAUD,” pungkasnya.(wal/*)

Tinggalkan Balasan