Bolsel–Dinas Kesehatan Kab. Bolsel menggelar kegiatan Pengkajian Kasus Kematian Ibu dan Bayi Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon (AMPSR). Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan dr. Sadli Mokodongan di Puskesmas Pinolosian, Kecamatan Pinolosian.
Acara ini dihadiri langsung oleh dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (S.Pog) dan dokter Spesialis Anak (S.Pa) sebagai Narasumber, serta Ikatan Bidan Indonesia (IBI) sebagai perwakilan profesi. Sedangkan peserta kegiatan adalah para kepala puskesmas, para bidan koordinator dan pengelola program anak.
Menurut Kadis Kesehatan, kegiatan Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon (AMPSR) adalah pertemuan tingkat puskesmas yang membahas kejadian kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Pertemuan ini membahas tentang kejadian kesakitan/kematian, penanganan yang sudah dilakukan serta peran pemerintah, puskesmas dan jajarannya.
“Tujuan dilaksanakannya AMPSR adalah menentukan sebab dan faktor terkait dalam kesakitan dan kematian ibu serta perinatal. Kemudian, memastikan dimana dan mengapa berbagai sistem dan program gagal dalam mencegah kematian, serta menentukan jenis intervensi dan pembinaan yang diperlukan,” ujar dr. Sadli.
Lanjut diurainya, Kasus Kematian ibu di Kabupaten Bolsel pada 3 tahun terakhir mengalami penurunan kasus, di mana pada tahun 2020 Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 6 orang, tahun 2021 sejumlah 3 orang dan tahun 2022 juga 3 orang. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami peningkatan kasus yaitu pada tahun 2020 sebanyak 7 orang, tahun 2021 menjadi 25 orang dan tahun 2022 ada 22 orang.
“Untuk menurunkan angka AKI dan AKB di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, maka Pemerintah Daerah telah menetapkan strategi operasional yaitu penguatan puskesmas dan jaringannya, penguatan manajemen program dan sistem rujukannya, meningkatkan peran serta masyarakat, kerjasama dan kemitraan,” terangnya.(jamal/*)